Minggu, 19 Juni 2011

LAHAN MARJINAL

Sumber daya lahan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu sistem usaha pertanian, karena hampir semua usaha pertanian berbasis pada sumber daya lahan. Lahan adalah suatu wilayah daratan dengan ciri mencakup semua watak yang melekat pada atmosfer, tanah, geologi, timbulan, hidrologi dan populasi tumbuhan dan hewan, baik yang bersifat mantap maupun yang bersifat mendaur, serta kegiatan manusia di atasnya. Jadi, lahan mempunyai ciri alami dan budaya (Notohadiprawiro, 1996).

Istilah ”marginal” menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah: 1. berhubungan dengan batas (tepi); tidak terlalu menguntungkan, 2. berada di pinggir. Memarginalkan berarti meminggirkan atau memojokkan. Dalam Merriam-Webster Dictionary, marginal defined as close to the lower limit of qualification, acceptability or function. Wacana mengenai lahan marginal dapat ditelusur pada tulisan Peterson dan Galbraith (1932) yang berjudul The Concept of Marginal Land. Scherr dan Hazell (1994) memberi pengertian lahan marginal sebagai lands unsuitable for continuous tillage or lands where there were major constraints to economic use of industrial inputs. Marginal lands menurut Ojating cit. Olanrewaju dan Ezekiel (2005) are those lands which have lost their ability to support therequired biodiversity either through natural catastrophes and or human destructive activities. Menurut Strijker (2005), marginal lands are characterised by land uses that are at the margin of economic viability.

Lahan marginal dapat diartikan sebagai lahan yang memiliki mutu rendah karena memiliki beberapa faktor pembatas jika digunakan untuk suatu keperluan tertentu. Sebenarnya faktor pembatas tersebut dapat diatasi dengan masukan, atau biaya yang harus dibelanjakan. Tanpa masukan yang berarti budidaya pertanian di lahan marginal tidak akan memberikan keuntungan. Ketertinggalan pembangunan pertanian di daerah marginal hampir dijumpai di semua sektor, baik biofisik, infrastruktur, kelembagaan usahatani maupun akses informasi untuk petani miskin yang kurang mendapat perhatian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar